Artikel
Pengalaman
Tulisan
Cerita Singkat dari Seorang Anak yang Telah Mengalami Pelecehan Seksual

Oleh:
Puji Rahayu
(Mahasiswi Magister Psikologi Unair)
Sejauh ini,
kita hanya mendengar berita dari media massa mulai dari berita di televisi,
radio, atau surat kabar tentang pelecehan seksual, namun kebanyakan dari kita
hanya mendengar saja bahkan sampai menutup telinga kita karena berita tersebut
tidak bisa membuat kita berbuat apa-apa, yang hanya kita lakukan adalah
mendengar, merasa iba atau kasihan, setelah itu lupakan. Hanya itu yang kita
lakukan. Setelahnya, itu adalah permasalahan biasa saja. Yah, itu hanya berita
biasa bagi orang-orang yang belum pernah merasakan atau keluarganya belum
menjadi korban. Lalu bagaimana nasib anak-anak yang telah menjadi korban
pelecehan seksual ? anak-anak yang usianya belum tahu apa-apa, yang mereka tahu
hanya bermain, dan tiba-tiba saja ada sosok orang dewasa yang mereka harap
adalah seseorang yang menyayangi mereka namun ternyata dia adalah pelaku dari
kejahatan tersebut.
Di sini
saya akan menceritakan sedikit tentang seorang wanita yang berumur 26 tahun,
dia salah satu vlogger terkenal. Sebut saja namanya miley, dia memiliki 7 orang
saudara. Dua di antaranya sudah menikah. Saat itu, umur miley 7 tahun, dia baru
duduk di bangku SD kelas 2. Di tempatnya tersebut dia tinggal Bersama orangtua
dan saudara-saudaranya termasuk suami dari salah satu saudaranya itu. Ada saat
dimana miley baru kembali dari sekolah, dia masih mengenakan seragam yang
lengkap, dan tiba-tiba saja suami dari kakaknya ini memanggilnya dan
mengajaknya ke kamar. Si miley tidak tahu apa-apa, dia hanya mengikuti apa yang
diperintahkan oleh suami kakaknya ini. Miley merasakan ketegangan yang luar
biasa, karena mendapatkan perlakuan yang tidak biasa dan diluar dugaan. Singkat
cerita, selama 5 tahun lebih dia memendam rasa kebingungan dan rasa bersalahnya
kepada kakaknya. Karena dia takut, dia akan mendapatkan marah dari orangtua dan
saudaranya. Saat miley mau masuk di sekolah menengah pertama, keuangan
orangtuanya menurun, mau tidak mau miley harus ikut ke kakaknya tadi yang sudah
menikah dan memiliki rumah serta usaha jadi tergolong mapanlah untuk membiayai
sekolah miley nanti. Namun, miley merasa ketakutan. Dia tidak mau ke tempat tersebut,
karena ketakutan yang pernah dia alami masih terasa sampai saat ini, bahkan
mendengar namanya saja dia merasa takut. Namun, mau tidak mau miley harus
mengikuti keputusan orangtuanya agar dia bisa bersekolah. Tibalah miley di
tempat kakaknya, dia dan saudaranya tinggal Bersama. Sang kakak sangat senang
karena ada adiknya yang menemani dia di sana. Tiba di saat apa yang menjadi
ketakutan miley selama ini terjadi lagi, suami kakaknya masuk ke kamar miley.
Dia melakukan pelecehan lagi kepada miley, tapi kali ini miley sudah berani
angkat bicara. Sang kakak tiba-tiba saja datang dan bertanya kepada miley kenapa
dia menangis ? miley menjelaskan semuanya dan meminta untuk diantarkan kembali
ke rumah orangtuanya. Sesampainya di rumah orangtua miley, miley menjelaskan
semuanya kepada ibunya, dan ibunya hanya terdiam saja. Setelah miley
menjelaskan kepada semua orang, keesokan hari dan seterusnya hal tersebut
seolah tak pernah terjadi. Tidak ada punishment
yang diberikan kepada si pelaku tadi. Dia tetap di terima baik oleh
keluarga miley. Di sisi lain, miley merasa dirinya bukanlah apa-apa di dalam
keluarganya, dia tidak memiliki kekuatan untuk bertindak. Semua rasa kesal,
sesak, marah, semuanya bercampur aduk.
Kenapa seperti ini bisa terjadi ? kenapa tidak ada hukuman bagi laki-laki
seperti dia ? kenapa semua orang masih bisa tersenyum dan tertawa dengan dia
(Re: suami kakaknya) saat saya telah menjadi korban ?. bulan dan tahun
berlalu, kini miley akan berusaha untuk menerima segalanya menjadikannya
sebagai pelajaran dalam hidupnya, saat itu miley kembali dari ibadah. Miley dan
keluarganya mampir ke rumah kakaknya yang pernah dia tinggali saat duduk di
bangku sekolah menengah. Semua keluarga duduk di teras rumah, tiba-tiba miley
masuk ke dalam rumah hendak menuju dapur tapi tiba-tiba saja suami kakaknya ini
berbuat yang tidak senonoh kepada miley lagi. Kesabaran miley tidak terbendung
lagi, dia berteriak sambal menangis. Kakak laki-lakinya masuk dan memperingati
suami kakaknya tersebut. Namun dengan peringatan yang biasa saja menurut miley.
Miley heran mendengar kakaknya. Kenapa
peringatannya hanya seperti itu ? adikmu ini sudah dilecehkan ! yang kemarin
itu apa ? apakah kamu sudah melupakan apa yang telah dia lakukan pada adikmu ? kecamuk
miley dalam hati. Di keadaan ini, perasaan benci dan amarah miley memuncak. Dia
memutuskan untuk hidup mandiri, dan ingin jauh dari keluarga. Kenapa ? karena
dia merasa semua orang terdekat dia tidak ada yang mendukung. Bahkan, seseorang
yang menjadi penjahat di dalam keluarganya tetap mendapatkan dukungan penuh di
dalam keluarganya, dibandingkan dengan miley yang posisinya sebagai korban.
Setelah semua kejadian tersebut Miley lebih memilih untuk hidup sendiri, dia
bekerja sambil sekolah.
Singkat cerita, miley sekarang telah menikah dan memiliki 2 anak. Dia menikah dengan WNA, dan hidup dengan bahagia. Cerita ini saya dapatkan dari vlog dia, dia bercerita sebagai korban. Dari awal sampai akhir videonya saya sangat marah, kesal, dan sedih mendengar cerita dia. Miley benar-benar sosok wanita yang kuat. Saya menulis ini karena ingin menyampaikan bahwa harta yang paling berharga adalah bukan sesuatu yang bentuknya dari materi, tetapi keluarga kita, orang terdekat kita. Bukannya kita malah mencari kesenangan dari keluarga kita sendiri, tetapi kita harus saling menjaga. Miley adalah seorang wanita yang masa kecilnya direnggut oleh keluarganya sendiri. Oleh karena itu, kenali perilaku anak-anak kita, dengarkan saat dia ingin bicara. Jangan menolak dia untuk bicara. Karena dengan hal kecil seperti itu saja bisa menyelamatkan dirinya. Dengarkan dan rangkul orang-orang terdekat kita saat dia memiliki masalah, jangan biarkan dia menopangnya sendiri. Keluarga adalah hal yang sangat berharga. Namun, kadang orang terdekat bisa saja menjadi penjahat dalam keluarga kita sendiri. Sekali lagi kenali segala perilaku yang mencurigakan di sekitar kita. Apabila tindakan pelecehan seksual telah terjadi, bagaimana pun bentuknya, laporkan !. ceritakan kepada saudara dan orangtua kita. Apabila saudara dan orangtua kita tidak merespon dengan baik, laporkan ke kantor polisi. Say it!!!
Undang-undang tentang pelecehan seksual telah ada di Indonesia, maka dari itu apapun yang kita dapatkan di lingkungan terkait dengan pelecehan seksual terutama pada anak-anak maka laporkanlah!. Jangan hanya diam saja, kita harus angkat bicara!...
Demi masa
depan anak, kita sebagai orang dewasa dan orang terdekat dari mereka harus
lebih peduli terhadap perkembangan anak-anak. Kesehatan bukan hanya dari segi
fisik, tetapi kesehatan mental yang utama. Apa jadinya pada anak-anak nantinya
jika di saat mereka kecil, di saat mereka hanya ingin tahu yang namanya bermain
mereka harus merasakan trauma yang luar biasa akibat dari pelecehan seksual.
Kita tidak tahu perilaku apa yang akan dimunculkan ketika hal tersebut telah
terjadi. Oleh karena itu, mari saling merangkul, mari membuka mulut untuk bicara,
mari sharing Bersama anak, mari kita
berani untuk cerita.
Semoga
kisah singkat ini dapat menjadi pembelajaran besar buat kita.
Sekali
lagi, sayangi keluarga kita, lindungi mereka, dan rangkul mereka.
Susah dan
senang adalah milik Bersama.
Dan kesehatan
mental tercipta dari lingkungan yang sehat terutama ada pada diri kita sendiri.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.