Artis: Raisa
Album: Handmade
Dirilis: 2016
Genre: Pop
Penulis lagu: Marco Steffiano / Rayendra Sunito / Raisa Andriana / Ade
Kurniawan
Video: https://www.youtube.com/watch?v=wLwH_YTDT1g /klik link/
___
Saat air lebih langka
dari air mata
Saat udara harus Kau
beli
Saat bunga-bunga
tinggal Cerita
Akankah akhirnya kita
sadari?
Saat senyuman lebih
langka dari amarah
Saat nyawa nyaris tak
berharga
Saat dunia merintih
pedih
Akankah akhirnya kita
sadari?
Akan datang masa di
mana kita hanya mampu berkeluh dan menyesal
Berharap doa dapat
memutar waktu
Percayalah waktu masih
tersisa
Percayalah hanya kita
yang bisa beri nyawa segala harapan
Saat kejujuran sudah
tak bersisa
Saat manusia hidup
tanpa hati
Saat membenci terasa
nyaman
Saling menyakiti
terlihat wajar
Akan datang masa di
mana kita hanya mampu berkeluh dan menyesal
Berharap doa dapat
memutar waktu
Percayalah waktu masih
tersisa
Percayalah hanya kita
yang bisa beri nyawa segala harapan
Akan datang masa di
mana kita hanya mampu berkeluh dan menyesal
Berharap doa dapat
memutar waktu
Percayalah waktu masih
tersisa
Percayalah hanya kita
yang bisa beri nyawa segala harapan
Akan datang masa di
mana kita hanya mampu berkeluh dan menyesal
Berharap doa dapat
memutar waktu
Percayalah waktu masih
tersisa
Percayalah hanya kita
yang bisa beri nyawa segala harapan
Akankah akhirnya kita
sadari?
___
Lagu ini diawali dengan ketakutan akan situasi dunia yang
semakin jauh dari harapan. Lirik “saat
bunga-bunga tinggal cerita” menggambarkan betapa ngerinya kehidupan saat
ini. Pada ujung bait pertama ditutup dengan pertanyaan “akankah akhirnya kita
sadari?”, hal ini menanyakan sejauh mana manusia sadar akan situasi saat ini
yang begitu menakutkan. Kemudian pada bait berikutnya dilanjutkan dengan
ketakutan yang sama dan diakhiri dengan pertanyaan yang sama, seakan mempertegas
bahwa “saat ini dunia merintih pedih”.
Lanjut pada reff yang diawali dengan keputusasaan pada manusia
yang “hanya mampu berkeluh dan menyesal”.
Kemudian dilanjutkan dengan sebuah pengharapan pada doa, waktu dan percaya
bahwa “hanya kita yang bisa beri nyawa
segala harapan”.
Doa, waktu dan nyawa merupakan rahasia bagi manusia.
Menurut Snyder (1994) manusia berorientasi pada kemampuan atas kehendak dan
strategi untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini doa, waktu dan nyawa merupakan
kemampuan dan strategi manusia dalam menghadapi segala tantangan kehidupan demi
meraih hidup yang bahagia (tujuan).
Pada bait berikutnya situasi ketakutan kembali
dimunculkan dengan mengangkat tentang krisis kejujuran, situasi kehidupan tanpa
rasa kasih sayang, tentang kebencian dan saling menyakiti. Semua ketakutan
dimunculkan kembali dalam bait ini untuk memberikan gambaran atas tantangan
manusia dalam meraih tujuan hidup. Sehingga memunculkan kembali harapan umat
manusia melalui doa, waktu dan nyawa sebagai penawar atas ketakutan umat
manusia.
Setelah berbagai situasi ketakutan yang dimunculkan pada
awal dan pertengahan lagu, akhirnya pada ujung lagu diberikan pengulangan
terhadap harapan, seakan memberi tahu pada manusia bahwa harapan itu tak
sekedar kata, harapan selalu ada di setiap helaan nafas dan terus menemani
hingga manusia bertemu dengan Sang pemberi harapan ----
Oleh: Azmul
___
Snyder, C. R. (1994). The
psychology of hope you can get there from here. New York, NY Free Press.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.