Kegiatan kerjasama
Webinar School of Life "Overthinker" - Sesi 2
Oleh: Coco
Webinar school of life pada sesi 2 diisi oleh narasumber yang memang expert dalam topik "overthinking" yaitu Nixie Devina
Rahmadiani, M.psi., Psikolog
1. Thought
and action
merupakan
keterkaitan antara persepsi, pola pikir dan emosi yang dilakukan manusia terhadap
suatu kejadian. Apa yang dilihat seseorang akan memberikan pandangan atau persepsi yang pada
akhirnya memicu atau memberikan reaksi yang tertuang dalam bentuk emosi. Misalnya
ketika melihat seekor ular, akan ada persepsi dari orang tersebut yang mungkin berpikir
kalau ular adalah hewan buas yang berbahaya, dan keberadaannya di dekat ular itu
akan membahayakan dirinya, lalu yang terjadi adalah orang tersebut akan memilih
untuk lari karena timbul emosi yaitu rasa takut. Begitu pun dengan overthinking
yang terjadi pada seseorang, hal tersebut timbul dari bagaimana awalnya orang
tersebut berpikir.
2. Peran
pikiran terhadap kesehatan mental
cara berpikir
seseorang yang menimbulkan respon atau emosi didasarkan bagaimana "belief"
terhadap suatu kejadian.
3. Distorsi
kognitif
yaitu keyakinan-keyakinan
yang timbul dari seseorang cenderung ke arah kurang baik sehingga di masa depan
dapat mempengaruhi psikologis.
Hal-hal yang termasuk dalam distorsi kognitif
adalah :
- Mudah menyimpulkan sesuatu yang dimana hal tersebut belum terjadi/tidak ada bukti kuat yang melandasi suatu pemikiran
- Mempercayai hal yang buruk
- Membandingkan kondisi diri sendiri dengan orang lain
- Mengeksternalisasi harga diri, terpengaruh dengan apa yang dikatakan orang lain
- Seolah-olah dapat membaca fikiran orang lain, misalnya ketika orang lain melihat diri kita, kita membuat persepsi seolah orang tersebut sedang menilai kita
- Membesar-besarkan situasi yang belum terjadi
- Mengabaikan hal positif, misalnya ketika mendapatkan nilai terbaik, malh menganggap itu hanya suatu kebetulan, yang pada akhirnya tidak memiliki hal yang bisdibanggakan
- Melabeli diri. Menganggap diri sebagai seseorang yang memiliki sifat/bentuk yang buruk. Misalnya "aku bodoh", "aku jelek", dsb.
- Perfeksionis
- Selalu fokus pada hal yang negatif
4. Melatih berpikir
adaptif/mengatasi hal negatif
- Relaksasi, menenangkan diri ketika timbul persepsi negatif
- Self talk, memberikan afirmasi positif kepada diri
- Kenali situasi, bertujuan untuk bisa menilai situasi agar dapat meminimalisir pandangan negatif yang terbentuk dalam diri.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.