#ShareWithUs-Batch5 "Bipolar Disorder: Apakah Aku Bipolar?"
Oleh: Amanda Marchelyana Senis
Pada pertengahan bulan Juli lalu,
tepatnya tanggal 17 Juli 2020 telah dilaksanakan acara Share With Us
Imbang Diri batch ke-5. Share With Us kali ini dipimpin oleh Kak
Aisyah Helmadevi, selaku co-founder dari komunitas Imbang Diri. Topik Share
With Us kali ini adalah bipolar, materi tersebut disampaikan oleh dr.
Azimatul Karimah, SpKJ (K) FISCM atau biasa dipanggil dr. Uci yang merupakan
seorang psikiater.
Perlu
kita kenali bahwa bipolar itu merupakan gangguan mood yang bersifat episodik,
ada manik dan depresif. dr. Uci menjelaskan bahwa bipolar disorder itu
bersifat kambuh-kambuhan. Maka dari itu, sangat penting untuk aware dengan
keadaan ini. Kita dianjurkan untuk aware terhadap diri sendiri dan orang
sekitar agar dapat terhindar dari gangguan mood ini. Karena hal ini dapat
mengganggu produktifitas penderita.
Untuk
itu, ada baiknya untuk mengenali tanda-tanda dari episode mania dan depresi yang
biasanya dialami oleh seseorang yang mengalami gangguan bipolar ini. Di episode
mania, semuanya akan terasa cepat. Seseorang yang sedang berada di episode
mania akan cenderung memiliki mood yang meningkat, banyak bicara, penuh
akan ide, susah fokus/mudah teralih, punya banyak rencana dan hiperaktivitas,
dan cenderung meningkatnya aktivitas beresiko. Jika keadaan tersebut
berlangsung lebih dari 7 hari, seseorang dapat dikatakan mengalami bipolar dan
berada di episode mania.
Sebaliknya,
pada episode depresi semuanya akan terasa sangat lambat. Seseorang yang sedang
berada di episode depresi akan memiliki mood yang buruk, energinya
berkurang sehingga lebih mudah lelah, sulit merasa gembira, berat badan
naik/turun, merasa tidak berharga dan bersalah berlebihan, munculnya keinginan
untuk bunuh diri, dan sulit berkonsentrasi. Jika keadaan ini berlangsung selama
lebih dari 2 minggu, seseorang dapat dikatakan mengalami bipolar dan ada di
episode depresi.
Terlepas
dari hal-hal yang telah disebutkan, ada baiknya untuk tidak mendiagnosa diri
sendiri. Jika kamu merasa ada yang salah dengan dirimu, pergilah mencari
bantuan. Tidak usah malu dengan hal itu. Dengan pergi ke tenaga profesional,
hal yang mirip gejala bipolar akan dieliminasi. Di sana, kamu akan mengetahui
bagaimana keadaanmu yang sebenarnya.
What can we do and how to support someone with bipolar disorder? Temani mereka. Karena kebanyakan dari kita tidak paham ketidaknyamanan yang dialami orang bipolar. Maka dari itu, pelajari hal tersebut bersama-sama. Setelah itu, dorong dia untuk berobat dan pahami sakitnya. Setelahnya, kamu tinggal bersabar dengan penyakitnya.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.