(Webinar) Practicing Mindful Self-Compassion: Mencintai Diri Sendiri Seutuhnya - UNAIR Psychofest
Practicing Mindful Self-Compassion: Mencintai Diri Sendiri Seutuhnya
Dalam rangka merayakan hari Kesehatan mental sedunia tahun 2020, Psychofest Fakultas Psikologi Universitas Airlangga mengadakan seri webinar yang bertemakan “Mindful Journey to be A Better You yang terdiri atas 3 seminar. Seminar ketiga yang berjudul “Practicing Mindful Self-Compassion: Mencintai Diri Sendiri Seutuhnya” dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 via Zoom dengan speaker atau pembicara yaitu Annisa Poedji Pratiwi, M.Psi selaku Psikolog (Associate Psychologist Ibunda.id), serta guest speaker yaitu Amanda Khairunnisa. Seminar ketiga ini dipandu Andrea Maria Agniwijaya, S.Psi.
Pada seminar ketiga ini, selain menjelaskan mengenai apa itu mindfulness dan bagaimana self-compassion dalam praktek mindfulness, pembicara juga memandu peserta untuk langsung mempraktekannya. Mindfulness, seperti yang sudah dijelaskan pada seminar-seminar sebelumnya merupakan praktek dimana kita memfokuskan diri pada apa yang terjadi saat ini. Praktek mindfulness ini ada beragam, seperti halnya mindful breathing, mindful reading, mindful writing, dan lain sebagainya.
Self-compassion merupakan kemampuan untuk mengajarkan diri menghargai dan menerima diri kita sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari rasa tidak sempurna. Dari berbagai penelitian, self-compassion memiliki banyak manfaat jika dilatihkan setiap hari. Salah satunya adalah mampu meningkatkan kesehatan mental, yang mana dapat mengurangi gejala stress, kecemasan, depresi, bahkan meningkatkan perasaan atau suasana hati yang lebih positif. Self compassion juga dapat meningkatkan self-worth atau meningkatkan perasaan bahwa diri kita layak. Selain itu, self compassion juga meningkatkan kemampuan meregulasi emosi. Self-compassion sangat bermanfaat dalam ranah interpersonal yaitu menjadikan kita untuk mampu berinteraksi secara lebih positif dengan sekitar.
Self compassion memiliki tiga elemen yang harus terus dilatih, elemen pertama yaitu self-kindness. Self-kindness adalah bagaimana kita mampu berbuat baik kepada diri sendiri saat kita mengalami penderitaan atau hal tidak menyenangkan. Layaknya saat kita sedang menghibur sahabat kita yang mengalami kondisi tidak baik. Self-kindness dilakukan dengan tidak mengabaikan rasa sakit atau tidak mengkritik diri sendiri.
Elemen kedua dalam self-compassion adalah common humanity. Common humanity adalah bagaimana kita memahami bahwa setiap manusia tidak sempurna. Sehingga, kita akan merasa tidak sendirian dalam menjalani penderitaan maupun ketidak-mampuan yang sedang kita hadapi. Karena pada dasarnya semua manusia punya penderitaan atau kesulitan masing-masing.
Elemen terakhir dalam self-compassion adalah mindfulness. Mindfulness dalam self-compassion sendiri berarti menyadari secara penuh atas pengalaman yang terjadi pada diri here and now atau di sini dan saat ini (pikiran, perasaan, sensasi tubuh, kecenderungan perilaku). Kita sebaiknya mampu mengenali diri kita sendiri, terutama mengenali emosi yang kita rasakan yang sebenarnya tidak terbatas atas sedih, senang, atau marah. Kesadaran atas kondisi diri ini akan membantu kita mengelola diri sendiri.
Adapun dalam mindfulness, ada dua jenis latihan untuk bisa mengembangkan mindfulness itu sendiri yaitu latihan formal dan latihan informal. Latihan formal adalah ketika kita meluangkan waktu secara sengaja untuk berlatih mindfulness. Latihan formal ada beberapa macam ada yang namanya mindful breathing, ada yang namanya mindful sitting yaitu menyadari apa yang terjadi dan ditangkap panca indra kita saat sedang duduk, ada juga body scan atau mendeteksi tubuh yaitu menyadari setiap organ yang ada di tubuh kita dan kita amati secara objektif. Latihan informal dilakukan sembari beraktivitas sehari-hari. Dalam mindfulness juga dikenal istilah single tasking dimana setiap kegiatan yang kita lakukan tidak dibarengi dengan aktivitas lain,
Pada seminar ini, latihan dilakukan selama 10 menit yang diawali dengan mindful breathing. Peserta diarahkan untuk duduk senyaman mungkin, memejamkan mata dan mengamati napas. Selanjutnya, Kak Annisa memberikan kata-kata untuk diucapkan ke diri sendiri dalam proses latihan ini.
“Diriku, terima kasih karena hari ini kita sudah meluangkan waktu untuk berlatih compassion. Terima kasih diriku, karena kamu sudah bertahan sampai hari ini. Terima kasih diriku, karena kamu sudah begitu kuat, begitu sabar, begitu tangguh menjalani kehidupan ini. Maafkan aku, karena selama ini aku sudah terlalu keras padamu. Maafkan aku karena aku sering mengabaikanmu, aku tidak mendengarkanmu. Diriku, aku telah memaafkanmu. Diriku, aku menerimamu apa adanya. Bantulah aku untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih diriku, aku menyayangimu.” Beberapa kalimat self-compassion yang diberikan oleh Kak Annisa.
Setelah sesi latihan berakhir, dilakukan mindful writing yaitu menuliskan pengalaman sebelum dan sesudah latihan mulai dari pikiran, sensasi tubuh, hingga kecenderungan perilaku. Selain itu, kami juga diminta untuk menuliskan apa makna yang dipelajari dari latihan ini, serta apa yang dikenali dari diri sendiri.
Editor: Retno Pratiwi Sutopo Putri (Tim Editor Halo Jiwa)
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.