Refleksi 6 Tahun Halo Jiwa: Terus Berjalan dalam Harmoni untuk Kebaikan


Kilas Balik: Dari “Aku” menjadi “Kami”

2016-2017 - Di awal cerita, hanya ada aku dan sebuah logo lingkaran kuning dengan coretan ungu di tengah gambar. Sebuah mimpi yang terpatri dalam diri, cukup berdialog dengan layar dan secangkir teh, aku akan mengubah dunia.  25 November 2016. Aku tak pernah berpikir bahwa logo yang dibuat hanya karena sedang kosong dari tugas kuliah, -waktu itu saya hanya seorang mahasiswa pascasarjana baru di salah satu kampus di Surabaya-  menjadi suatu tanda berkembangnya suatu komunitas. Saat itu, Halo Jiwa hanya ingin kujadikan  sebagai  tempat untuk belajar, dan berharap mungkin suatu saat akan ada individu-individu yang sefrekuensi denganku dalam membicarakan isu kesehatan.


Mengubah dunia tak semudah dari apa yang tertera dalam imajinasi. Satu hal yang bisa mengubah pikiran-pikiran semu ini menjadi nyata ialah "kenyataan" itu sendiri.  Hingga aku menyadari, tak mungkin aku sendiri untuk mengubahnya. Aku membutuhkan orang lain dan kami akan bersama-sama untuk menjalankan misi itu. 


2017-2018 - Masa ini, masa dimana aku menemukan satu-persatu rekan untuk mengelola Halo Jiwa agar lebih berkualitas dan berdampak. Kami berkumpul menyusun kenyataan bersama, perlahan tapi pasti. Meski raga kami terpisah, jiwa kami berkumpul dalam satu tujuan. Mengubah dunia dengan menebarkan kebaikan dalam jalan yang kami pilih melalui Halo Jiwa. Kali ini kami memulai dengan sentuhan kecil, merangkai kalimat dalam dunia nyata, kemudian berteriak di alam maya.


Kami tak begitu terdengar awalnya. Setapak demi setapak, kami membangun jaringan. Upaya sadar kami atas penghayatan pentingnya kolaborasi. Kami pun mulai berjalan bersama dengan organisasi-organisasi semisi. Kami juga semakin memperluas cakupan anggota kami. 


2018-2019 - Tiga tahun berlalu, kami mencoba hal baru. Puluhan manusia masuk dalam lingkaran ini. Misi tetap berjalan, namun satu-persatu tersapu ombak.  Jarak sudah menjadi makanan sehari-hari, bertemu namun tak berjumpa menjadi rutinitas pasti. Hanya sebagian kecil dari kami yang sempat berada dalam satu garis waktu dan tempat. Meski begitu, bagi kami, misi "mengubah dunia dengan menebarkan kebaikan" akan terus berjalan, dan kami masih dalam satu rumpun logika berpikir yang sama. Kami menyatukan suara dalam sebuah kata penguat kami "Halo Jiwa Make it Better", bercita-cita bahwa dengan langkah kecil kami, Halo Jiwa bisa membuat lingkungan sekitarnya sedikit lebih baik dan lebih baik lagi.


2019-2020 - Tahun keempat kenyataan itu semakin nyata. Kami akhirnya membuka peluang kepada masyarakat luas untuk bergabung dengan Halo Jiwa. Tidak terbatas pada mereka yang bergelut dengan ilmu psikologi. Kami percaya bahwa urusan kesehatan jiwa tak melulu digarap oleh komunitas psikologi semata, akan tetapi kolaborasi antar disiplin ilmu.


Latar belakang logika berpikir semakin beragam. Angka-angka maya semakin hari semakin bertambah, lalu lintas pekerjaan semakin ramai. Kalender semakin sesak, menuntun kami untuk berjalan sambil memperlambat waktu. Meskipun di tengah jalan masih saja ada sosok yang tak kunjung datang, namun kami yakin "mengubah dunia" akan lebih baik jika ada pedoman yang mendampingi. Halo Jiwa Walk Together, tagline yang kami angkat di 2020. Harapan yang disematkan untuk selalu berjalan bersama sebagai keluarga besar. Berjalan bersama mereka, baik secara personal maupun organisasi, yang peduli dengan isu kesehatan jiwa.


2020-2021 - Melanjutkan pengabdian yang telah kami tanam dalam kebersamaan, di tahun yang kelima kami terus bertumbuh di tengah perbedaan yang menghampiri, kami selalu berusaha merasakan sedih dan bahagia bersama, bertumbuh dalam keadaan yang tidak selalu kuat, menuai bersama dalam keadaan lelah bercampur rasa syukur.  Jarak waktu dan ruang memisahkan kita, namun segala pertemuan kita ramu dengan sederhana agar kebersamaan senantiasa dipupuk, dengan memberi nama "Growing Together in Diversity" menuntun kami berpikir semakin terbuka, menembus batas negara untuk membuka peluang diskusi antar bangsa, menemukan suara-suara baru untuk semangat bertumbuh yang lebih harmoni.


2021-2022 - Dengan segala kebersamaan yang kami jaga dengan segenap hati, orang baru silih berganti, bergantung pada pengalaman dan tetap memberi dampak yang baik untuk sesama. "Harmony in Togetherness" adalah cara kami menjaga kebersamaan, memupuk sense of belonging dalam setiap jumpa yang penuh semangat, dengan segala proyek yang melelahkan, dengan setumpuk arsip dan kreasi yang menunggu untuk tetap menyambung relasi dengan sesama, berjuang mengumpulkan dana, demi keutuhan dan keberlanjutan semangat hati nurani yang tak akan pernah padam.


Haru Biru Rasa

Tentu tidak mudah. Tidak mudah berjalan sebagai “kami” dengan beragam gagasan, pandangan dan kepribadian. Kadang pergesekan muncul, rasa kecewa, harapan yang tak sesuai dengan kenyataan. Kadang begitu sulit menyambung komunikasi dalam kerja kesukarelaan di dunia maya, pun dunia nyata. Ya. Dalam perjalanannya, suka dan duka dipergilirkan. Pilihan-pilihan cukup rumit diperhadapkan. Namun kami bersyukur, semua naik turun perasaan dan pikiran itu memberikan kekuatan untuk tetap maju, memupuk kesabaran dan saling pengertian satu sama lain. Kami berjalan dengan saling melengkapi dan mengesampingkan ego pribadi demi kebaikan bersama. 


Memetik Makna

Kami banyak membuat makna atas tantangan yang kami lalui selama ini. Kami menyadari bahwa tidak ada yang menjanjikan bahwa semua akan berjalan dengan mudah. Namun Tuhan senantiasa memberikan dorongan dan harapan untuk terus berjalan asal kami memiliki niat yang lurus. Tidak ada yang sia-sia jika itu perihal kebaikan yang tulus. Jika bukan saat ini, kami menuai hasilnya di masa yang akan datang. Kami juga belajar bahwa semua memiliki semangat untuk memulai dari garis awal. Namun, hanya mereka yang memiliki ketangguhan, konsistensi dan kesabaran yang bisa mencapai garis akhirnya, tak peduli seberapa besar ketidaknyamanan yang dilalui. 


Sebagai sistem organisasi, kami pun belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Juga bagaimana memimpin orang lain yang selalu perlu dimulai dari manajemen diri yang baik. Kami belajar bahwa salah satu kunci dalam menghasilkan dan mempertahankan  energi sistem kami adalah komunikasi dan empati. 


Pun, kami belajar tentang memperlambat ritme untuk melakukan introspeksi. Kami selalu bisa memulai kembali setelah berbagai kekeliruan kami. Kami memperlambat ritme untuk menjaga keseimbangan kami  sebagai individu dan organisasi karena kami menyadari pentingnya memelihara kesejahteraan jiwa kami sebelum kami mempromosikannya kepada orang lain. Sesuai porsinya, kami mengatur laju perjalanan kami. 


Jalan Panjang masih Terbentang

Tentu saja, kami akan terus berjalan dengan berpijak pada visi kami menebar kebaikan dalam langkah kecil setapak demi setapak mengubah dunia di sekitar kami. Kami telah memilih concern kami pada isu kesehatan mental dan well-being (kesejahteraan) untuk memberikan dampak. Tidak harus selalu langkah spektakuler, bahkan kadang kami akan mengambil pilihan yang tidak populer.. Kami akan terus menjadi pembelajar kehidupan yang akan memperkaya makna yang kami peroleh dari perjalanan mencapai mimpi. Kami akan senantiasa berdoa agar diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus mewujudkan mimpi-mimpi kami.


Penulis

Azmul Fuady Idham 

Syurawasti Muhiddin

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.